BDK Manado Gelar Rakor Kediklatan Tahun 2022, Berikut Ulasannya.
  • 30 Maret 2022
  • 183x Dilihat
  • Berita

BDK Manado Gelar Rakor Kediklatan Tahun 2022, Berikut Ulasannya.

Bdkmanado.kemenag.go.id, Manado - Balai Diklat Keagamaan (BDK) Manado menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Kediklatan  bersama seluruh Instansi naungan Kementerian Agama yang masuk di Wilayah kerja BDK Manado selama 3 hari mulai 28 s.d 30 Maret 2022.

Rakor yang mengusung tema "Transformasi Pelatihan Mewujudkan ASN Berakhlak dan Moderat" tersebut dilaksanakan di Swiss Belinn Hotel Luwuk, Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah. Peserta rakor berjumlah 120 orang yang terdiri dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah, Kepala Biro Perguruan Tinggi UIN Palu,  UIN Gorontalo, IAKN Manado dan IAIN Manado, Kepala Kantor Kemenag Kab/Kota dari 3 Provinsi serta seluruh Pegawai BDK Manado. Selain itu juga turut mengundang Wakil Bupati Kab. Banggai,  Pengurus APRI, Pokjawas, Pokjaluh, Biro Kesra dan MUI Kab. Luwuk Banggai.

Rakor merupakan agenda tahunan rutin BDK Manado yang bertujuan untuk melakukan koordinasi dengan stakeholder pelatihan dalam rangka mewujudkan pelatihan yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan stakeholder sendiri. Dalam Rakor inilah semua pendapat dan masukan dari stakeholder bisa disampaikan dan dibahas secara detail agar bisa menjadi perbaikan dalam pelaksanaan pelatihan untuk tahun 2022 maupun rencana kerja tahun 2023.

Hari Pertama

Rakor hari pertama diawali dengan pembukaan  oleh Wakil Bupati Kab. Luwuk Banggai, Furqanuddin Masulili. Dalam sambutan pembukaannya, Furqanuddin sangat berterima kasih kepada BDK Manado selaku penyelenggara karena melaksanakan kegiatan Rakor di Kab. Banggai.

"Kami sangat bangga kegiatan ini bisa dilaksanakan di Kab. Luwuk Banggai. Tentu ini  menjadi promosi gratis Kab. Luwuk Banggai kepada Bapak Ibu dari Sulut dan Gorontalo. Mudah-mudahan semua yang hadir, bisa menikmati keindahan Kab. Luwuk Banggai." Ungkap Furqanuddin memulai sambutannya.

"Saya sangat mengharapkan pelatihan yang nantinya dilaksanakan oleh BDK Manado bisa berdampak positif bagi mutu dan pembangunan akhlak peserta. Sesuai dengan tema, semoga pelatihan yang dilaksanakan nanti betul-betul menghasilkan ASN yang berakhlak dan moderat, sehingga dapat meningkatkan keamanan dan kenyamanan dalam kehidupan masyarakat yang majemuk di bumi Republik Indonesia yang kita cintai ini." Lanjutnya.

"Dengan sama-sama mengharapkan Ridho Allah SWT, saya secara resmi membuka kegiatan Rapat Koordinasi Kediklatan BDK Manado Tahun 2022." ucap Furqanuddin membuka Rakor secara resmi.

Hari Kedua

Kegiatan hari kedua Full dengan pembahasan kediklatan yang dipimpin langsung oleh Kepala BDK Manado, Khaeroni. Dalam pembahasan tersebut, diberikan kesempatan kepada masing-masing Kakanwil dari 3 provinsi wilayah kerja BDK Manado untuk memaparkan kebutuhan - kebutuhan kediklatan setiap wilayah.

Kakanwil Kemenag Provinsi Gorontalo, Syafrudin Baderung, menjadi yang pertama memaparkan kebutuhan kediklatan dari Provinsi Gorontalo. Syafrudin dalam pemaparannya fokus menekankan pada Pelatihan untuk JFT-JFT yang baru.

"Saya kira BDK Manado perlu menambah jenis pelatihan bagi JFT-JFT baru dilingkungan Kemenag khusus Gorontalo. Hal ini agar JFT baru yang lumayan banyak bisa difungsikan secara maksimal disatker masing-masing. Banyak JFT baru yang belum mengetahui secara detail pelaksanaan tugas dan fungsinya disatker. Tantangan inilah yang saya kira perlu dibenahi melalui pelatihan dengan memberikan penguatan-penguatan kompetensi dasar." Ujar Syafrudin menyampaikan paparannya.

"Saran saya kepada BDK Manado, perbanyaklah datang ke Gorontalo untuk pelatihan di wilayah kerja, dan kalau bisa tambahkan lagi kuota peserta, jangan hanya 30 peserta. Banyak ASN Kemenag Gorontalo yang ingin mengikuti pelatihan meskipun dengan akomodasi atau biaya secara mandiri. Hal ini sangat baik menurut saya, terutama dalam memperpendek atau memangkas siklus pelatihan di Provinsi Gorontalo." Jelas Syafrudin menutup paparannya.

Lanjut pada paparan Kakanwil Provinsi Sulawesi Utara, Anwar Abubakar, fokus paparannya adalah pada pemanfaatan teknologi informasi dalam optimalisasi pelatihan, salah satunya yaitu Simdiklat. "Perlu kita optimalkan penggunaan Simdiklat dalam administrasi pelatihan, agar keikutsertaan ASN dalam pelatihan bisa terkontrol dengan baik secara bergantian, tidak hanya ASN-ASN yang sama selalu ikut pelatihan." Ujar Anwar Abubakar.

"Sesuai dengan salah satu program kerja Kementerian Agama yakni Transformasi Digital, mohon kiranya BDK Manado juga bisa memperbanyak pelatihan peningkatan kompetensi berbasis digital bagi JFT maupun JFU di lingkungan Kemenag Kanwil Sulut. Karena itu sangat diperlukan dalam meningkatkan kualitas pelayanan yang kini sudah mulai berbasis digital." Lanjut Anwar menutup paparannya.

Sementara itu, Kakanwil Provinsi Sulawesi Tengah, Ulyas Taha, menyampaikan harapannya agar Pelatihan Penguatan Moderasi Beragama lebih diperbanyak khusus di Provinsi Sulawesi Tengah. "Perlu adanya proses merubah image Provinsi Sulawesi Tengah yang memang merupakan wilayah eks kerusuhan, bahwa sudah menjadi wilayah yang penuh dengan toleransi dalam kehidupan beragama. Mungkin perlu meniru dari Provinsi Sulawesi Utara  yang masyarakatnya heterogen tetapi memiliki indeks toleransi yang sangat tinggi. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kuota Pelatihan Penguatan Moderasi Beragama kiranya bisa diperbanyak khusus Provinsi Sulawesi Tengah." Ucap Ulyas dalam paparannya.

Kepala BDK Manado, Khaeroni, kemudian menanggapi paparan dari 3 Kakanwil tersebut dengan sangat optimis bahwa bisa dilaksanakan dengan maksimal di tahun 2022. "Untuk penambahan kuota peserta pelatihan di wilayah kerja dengan akomodasi secara mandiri, Alhamdulillah sudah mulai dilaksanakan diawal tahun 2022 yang kemudian kita sebut dengan Diklat Kerjasama." Ujar Khaeroni.

"Selanjutnya untuk pelatihan kompetensi Teknogi Informasi, BDK Manado juga telah menjadwalkan kegiatan Pelatihan terkait Teknologi Informasi yang merupakan tindak lanjut dari MoU Badan Litbang dan Diklat Kemenag dengan Kementerian Kominfo, yaitu Digital Talent Scholarship. Pelatihan tersebut dijadwalkan pada pertengahan tahun 2022." Lanjutnya.

Terakhir menanggapi paparan masalah penguatan Moderasi Beragama Provinsi Sulawesi Tengah, Khaeroni menyampaikan bahwa BDK Manado sepenuhnya mendukung dan berkomitmen melaksanan program kerja Kementerian Agama, salah satunya adalah penguatan moderasi beragama. "Saat ini Widyaiswara BDK Manado secara bertahap sudah mulai mengikuti Training Of Trainee (TOT) Penguatan Moderasi Beragama di Pusdiklat Kemenag. Ini merupakan persiapan BDK Manado untuk memaksimalkan pelatihan penguatan moderasi beragama bagi ASN dalam mewujudkan masyarakat penuh toleransi dalam kehidupan beragama. Ini sebagai langkah dalam mewujudkan program kerja Kementerian Agama yaitu Penguatan Moderasi Beragama." Tutup Khaeroni.

Hari Ketiga

Kegiatan Rakor kemudian ditutup secara resmi pada Rabu (30/3). Adalah Sekretaris Badan Litbang dan Diklat Kemenag, Muharam Marzuki yang kemudian menutup kegiatan Rakor secara resmi. Muharam Marzuki yang hadir secara langsung pada Rakor tersebut, sebelum menutup kegiatan menyampaikan harapannya kepada seluruh Peserta Rakor yang merupakan ASN Kementerian Agama agar ikut andil membangun moral keagamaan dalam  kehidupan masyarakat.

"Sebagai seorang ASN Kementerian Agama, sudah seharusnya kita peduli akan pembentukan moral keagamaan dalam kehidupan masyarakat disekitar kita. Mulailah membentuk moral keagamaan dari diri kita sendiri, lalu keluarga dekat dan kemudian masyarakat sekita kita. Hal ini tentu akan sangat membantu dalam membentuk kehidupan yang harmonis ditengah banyak keberagaman masyarakat Indonesia." Ujar Muharam Marzuki.

"Sebagai rasa syukur kita, mari sama-sama kita tutup Rapat Koordinasi Kediklatan BDK Manado Tahun 2022  membaca doa sesuai agama kita masing-masing." Tutup Muharam Marzuki.