URGENSI MODERASI BERAGAMA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
  • BDK MANADO
  • 30 Januari 2023
  • 1932x Dilihat
  • Berita

URGENSI MODERASI BERAGAMA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Morowali Utara (Humas Bdk Manado) – “Moderasi beragama merupakan sikap dan perilaku di tengah-tengah yang tidak ekstrem dalam beragama yang tujuannya untuk menciptakan toleransi dan kerukunan bagi umat antar agama. Ada 4 pilar moderasi beragama yaitu: 1) Komitmen kebangsaan berdasarkan Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945, 2) Toleransi kita terhadap umat lain yang berbeda agama dalam menjalankan aktivitas ibadahnya, 3) Anti terhadap kekerasan, dan 4) Menghargai budaya bangsa yang merupakan kearifan lokal.” Pernyataan ini disampaikan oleh Mun’im selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Morowali Utara dalam sambutannya ketika membuka Pelatihan Di Wilayah Kerja (PDWK) Penggerak Penguatan Moderasi Beragama.

Pelatihan ini diikuti oleh para ASN di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Morowali Utara yang berjumlah 30 orang dan berlangsung selama 6 hari sejak 30 Januari sampai 4 Februari 2023. Adapun widyaiswara yang mengajar pada pelatihan ini adalah Dewi Sri Indriati dan M. Zaenul Asyuri. Materi inti pada pelatihan ini terdiri dari mata diklat: 1) Menalar Keberagaman, 2) Landasan Teologis Moderasi Beragama, 3) Konsep Moderasi Beragama Kementerian Agama, 4) Internalisasi Moderasi Beragama, dan 5) Strategi Penguatan Moderasi Beragama. 

Dalam sambutannya, Mun’im menyampaikan bahwa moderasi beragama harus terus digencarkan oleh Kementerian Agama kepada seluruh masyarakat mengingat pentingnya moderasi beragama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Semangat keagamaan yang diusung oleh pemerintah adalah menjaga 4 pilar kebangsaan. Hal ini selaras dengan PMA No. 18 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Agama Tahun 2020-2024 di mana visi Kementerian Agama adalah: “Kementerian Agama yang profesional dan andal dalam membangun masyarakat yang saleh, moderat, cerdas dan unggul untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berdasarkan gotong royong.

Mengakhiri sambutannya, Mun’im menyatakan harapannya kepada seluruh peserta pelatihan untuk dapat mengikuti pelatihan ini dengan serius, mempelajari dan memperhatikan dengan baik-baik apa yang disampaikan oleh para narasumber mengingat sangat pentingnya materi ini, baik bagi lingkungan kantor maupun masyarakat.