Kakanwil Kemenag Sulteng Buka Diklat
  • 9 Maret 2020
  • 373x Dilihat
  • Berita

Kakanwil Kemenag Sulteng Buka Diklat

Balai Diklat Keagamaan Manado mengawali diklat reguler tahun 2020 dengan menyelenggarakan Diklat Teknis Substantif : Penyuluh Agama Islam dan Agama Kristen Non PNS, Hisab Rukyat serta Guru IPS MTs yang telah dibuka oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Prov. Sulawesi Tengah, DR.H. Rusman Langke, M.Pd., didampingi oleh Kepala Balai Diklat Keagamaan Manado, H. Khaeroni, M.Si yang dihadiri oleh para pejabat struktural dan fungsional Balai Diklat Keagamaan Manado. Dalam sambutannya, Kakanwil menyampaikan bahwa untuk peserta diklat Guru MTs sebagai pendidik mempunyai peran sangat teramat penting dalam mendidik, membina, malatih, membimbing anak didik di Madrasah atau di Sekolah, maka oleh karena itu guru harus terus belajar dan belajar harus terus membaca dengan mengikuti diklat. Guru dituntut dapat menyesuaikan dengan kondisi jaman sekarang, harus menguasai ilmu pengetahuan teknologi informasi jangan sampai ketinggalan informasi dengan anak didik yang secara langsung sudah bisa berdapatasi dengan dunia maya atau online melalui komputer, tablet, Hp dan lain sebagainya. Pada dasarnya, lanjut beliau, sebagai tenaga pendidik dan kependidikan bertumpu pada tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Kuncinya adalah seorang Guru yg profesional kuasai empat kompetensi yaitu profesional, pedagogik, sosial dan kepribadian, karena itu guru kunci keberhasilan sebuah lembaga pendidikan sebagaimana Balai Diklat.
Kakanwil melanjutkan, bahwa untuk Penyuluh Agama Non PNS baik Islam maupun Kristen, sebagaimana program kementerian Agama penyuluh agama sebagai garda terdepan dalam kemaslahatan dan keselarasan umat beragama diharapkan memberikan bimbingan, pembinaan dengan tujuan ketenangan pada umat beragama karena tidak ada satu agama manapun mengajarkan kebencian pada agama lain maka toleransi, cinta kasih, damai perlu ditingkatkan. Diharapkan penyuluh agama berperan sebagai motivator, dinamisator, inisiator, komunikator, inspirator dan bukan sebagai provokator. Jumlah penyuluh agama berjumlah hampir lima ribuan, sehingga tugas penyuluh sangat strategis ditengah-tengah masyarakat karena memberikan bimbingan dan pelayanan kepada umat beragama baik Islam, Kristen, Hindu dan Budha. Juga diharapkan penyuluh agama dapat menangkal paham-paham radikalisme.
Selanjutnya untuk peserta Hisab Rukyat, perlu adanya ilmu tentang perhitungan penentuan dan penepatan tanggal atau masuknya 1 ramadhan dan 1 syawal bahkan 10 dzulhijah sehingga diklat hisab rukyat ini perlu untuk dilaksanakan saat ini mengingat beberapa minggu lagi kita akan masuk bulan ramadhan.
Intinya hanya ada 3 (tiga) dasar ketika mengikuti diklat, yaitu knowledge, pengetahuan kita dengan menguasai substansi dari masing-masing diklat, Guru kuasai substansi tugas guru, Kepala KUA kuasai substansi tugasnya dalam hal ini tentang hisab rukyat, dan penyuluh agama kuasai tugas dan fungsi penyuluh agama dalam pelayanan umat terutama trutama toleransi umat beragama. Kedua, Skill baik seorang guru, kepala KUA atau peserta hisab rukyat dan penyuluh agama. Dan yang ketiga adalah attitude, sikap atau akhlak yang baik. Semua hal ini sejalan dengan tujuan diklat yang dikenal dengan KSA, Knowledge, Skill, Attitude. tutup beliau dalam sambutan dan pengarahan.
Selanjutnya, setelah sambutan dan pengarahan beliau memberikan materi tentang kebijakan pembangunan bidang agama dilanjutkan dengan membuka secara resmi keempat diklat tersebut.
Sebagaimana Laporan Panitia Pelaksana yang dibacakan oleh Kepala Seksi Diklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, Hendrawati Tubagus, S.Sos, bahwa diklat akan berlangsung selama 6 (enam) hari dari tanggal 9 s.d. 14 Maret 2020 dengan jumlah peserta 120 orang yang masing-masing diklat berjumlah 30 orang Peserta. semoga