Penguatan Kearifan Lokal: Kepala BDK Manado Muis Riadi Presentasikan Inovasi di Seminar Hasil PKN II
  • BDK MANADO
  • 7 November 2024
  • 10x Dilihat
  • Berita

Penguatan Kearifan Lokal: Kepala BDK Manado Muis Riadi Presentasikan Inovasi di Seminar Hasil PKN II

Manado, 07 November 2024 – Kepala Balai Diklat Keagamaan (BDK) Manado, Muis Riadi, mencatatkan torehan prestasi membanggakan dalam Seminar Hasil Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II (PKN II) yang diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI). Pada forum bergengsi ini, beliau mempresentasikan proyek perubahan berjudul “Strategi Penguatan Kearifan Lokal pada Penyelenggaraan Pelatihan di Balai Diklat Keagamaan Manado.”

  Proyek ini dirancang dengan tujuan memperkuat nilai-nilai  
  kearifan lokal dalam setiap pelatihan yang dilaksanakan di
  BDK Manado, sehingga mampu meningkatkan relevansi dan
  efektivitas pelatihan bagi para ASN yang bekerja di wilayah
  dengan keberagaman budaya seperti Sulawesi Utara,
  Gorontalo, dan Sulawesi Tengah.


Perjalanan Panjang Menuju Keberhasilan

Dalam perjalanan menyusun dan mengimplementasikan proyek ini, Muis Riadi dan tim efektif BDK Manado menghadapi banyak tantangan. Berbagai kritik, saran, dan revisi dari mentor menjadi bagian dari proses yang melibatkan konsultasi berulang-ulang. Namun, semangat pantang menyerah dan komitmen terhadap peningkatan mutu pelatihan membuat seluruh tim berhasil menyelesaikan laporan rancangan dan hasil proyek perubahan tepat waktu.

“Proses ini benar-benar menggembleng kami. Dukungan mentor, coach, dan tim sangat berharga, meski kami harus melalui banyak revisi dan dinamika yang tidak mudah. Namun, kami percaya bahwa proses ini merupakan bagian dari pembelajaran yang penting,” ujar Muis Riadi.

Apresiasi dari Penguji dan Mentor

Laporan akhir proyek perubahan ini mendapat apresiasi positif dari mentor dan penguji. Dalam seminar hasil yang dihadiri oleh penguji LAN RI, coach, dan panitia penyelenggara, proyek ini dinilai layak menjadi salah satu inovasi strategis yang dapat diimplementasikan secara berkelanjutan di lingkungan Balai Diklat Keagamaan Manado.

“Proyek ini memberikan nilai tambah yang signifikan dalam pengembangan pelatihan berbasis kearifan lokal, yang relevan dengan kebutuhan daerah dan potensi masyarakat di wilayah kerja kami,” tambah Muis Riadi dalam presentasinya.

Ucapan Terima Kasih kepada Para Pihak

Kesuksesan ini tentu tidak lepas dari dukungan banyak pihak. Dalam sambutannya, Muis Riadi menyampaikan apresiasi kepada Kepala LAN RI, Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Pusdiklat Tenaga Administrasi Kemenag, mentor, coach, tim efektif BDK Manado, serta seluruh stakeholder di wilayah kerja yang turut mendukung tercapainya proyek perubahan ini.

“Ini adalah keberhasilan bersama. Saya ingin berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu, baik dalam bentuk bimbingan, kritik, maupun dukungan moral,” ucapnya.

Harapan untuk Masa Depan

Melalui proyek ini, Muis Riadi berharap BDK Manado dapat terus meningkatkan kualitas pelatihan dengan mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal dalam kurikulum dan metode pelatihan. Inovasi ini diharapkan menjadi kontribusi nyata bagi terciptanya good governance di instansi pemerintah, khususnya di lingkungan Kementerian Agama.

Semoga langkah ini menjadi pijakan untuk berbagai inovasi lainnya di masa depan, membawa perubahan positif bagi pengembangan ASN di wilayah Indonesia Timur.